• Log In
  • Register
search expand
Skip to content

UINWS.ID

Blog UIN Walisongo Semarang

  • Register
  • Members
  • Forums
  • Sites
  • Activate

Author: syaifulbakhri

Pengertian Digital Marketing

Posted on February 22, 2021 by syaifulbakhri

Pengertian Digital Marketing

Nama :

NIM :

Universitas : UIN Walisongo

Digital Marketing merupakan konsep pemasaran melalui internet

Posted in UncategorizedLeave a Comment on Pengertian Digital Marketing

Navigasi

UIN WALISONGO
FAKDAKOM UIN WALISONGO
FSH UIN WALISONGO
FITK UIN WALISONGO
FUHUM UIN WALISONGO
FEBI UIN WALISONGO
FISIP UIN WALISONGO
FPK UIN WALISONGO
FST UIN WALISONGO
ELearning UIN WALISONGO
LPPM UIN WALISONGO
LPM UIN WALISONGO
IO UIN WALISONGO
JOURNAL UIN WALISONGO
LIBRARY UIN WALISONGO
REPOSITORY UIN WALISONGO
BEASISWA UIN WALISONGO
BIDIKMISI UIN WALISONGO
Jalur Mandiri UIN WALISONGO

Recent Posts

  • Kritik dan saran, mungkin bermanfaat

    Kritik dan saran, mungkin bermanfaat

    May 19, 2022
  • Kontak Admin

    Kontak Admin

    February 22, 2021
  • Kritik dan saran Blog UINWS.ID

    Kritik dan saran Blog UINWS.ID

    February 22, 2021
  • Groups

    Groups

    February 8, 2021
  • Sites

    Sites

    February 8, 2021

Who’s Online

Profile picture of Achla

Blog Network's

    • Sistem Informasi Manajemen (SIM)Sistem Informasi Manajemen (SIM)
      September 15, 2021UncategorizedNama : Firda Kurotun Nihlah NIM   : 1903036094 Tugas Sistem Informasi Manajemen Jadi, apa saja sih yang ada didalam sistem informasi manajemen itu? Mari simak yuk penjelasannya… 1.) Adapun penjelasannya yaitu : • Jadi definisi Operational Excellence sesungguhnya adalah ketika setiap karyawan dapat melihat langsung proses kepada pelanggan, dan memperbaiki arus itu saat rusak. Artinya ini berarti setiap karyawan mengetahui bahwa produk bergerak dari proses A ke proses B dalam jumlah tertentu, pada waktu tertentu, ke lokasi tertentu. b. New product, services, and business models • New product development adalah proses lengkap yang dilakukan untuk menghasilkan produk baru kepada pelanggan atau pasar. Proses ini mencakup beberapa tahap mulai dari menghasilkan ide, mengumpulkan informasi tentang kebutuhan dan keinginan target pasar, merancang produk, dan mengujinya. • Jasa atau Layanan (Services) adalah produk ekonomi tidak berwujud yang disediakan oleh seseorang atas permintaan orang lain. Dapat dikatakan bahwa layanan adalah kegiatan yang dilakukan oleh orang lain. Layanan hanya dapat disampaikan pada saat tertentu dan tidak memiliki identitas fisik serta tidak dapat dimiliki, layanan hanya dapat digunakan. Sebagai contoh, kita membeli tiket untuk menonton film di bioskop A, ini tidak berarti kita membeli bioskop tersebut tetapi kita hanya membayar harga layanan yang tersedia saja. • Business model adalah sebuah model dasar yang menjelaskan bagaimana sebuah bisnis dapat menghasilkan keuntungan. Contoh sederhananya, kamu menerapkan bisnis online dengan menerapkan metode pembayaran digital. c. Customer and Supplier Intimacy • Customer intimacy adalah strategi bisnis yang dilakukan dengan memberikan perhatian tinggi terhadap kebutuhan pelanggan. Contohnya yaitu Salah satu faktor yang membuat Nike bersaing dengan Adidas puluhan tahun silam, seperti ditulis Harvard Business Review. Saat itu, sebagai pendatang baru, Nike berusaha lebih memahami pelanggannya demi mengejar Adidas yang sudah lebih dahulu menguasai pasar. d. Improved Decision Making • Decision making adalah salah satu skill yang harus dimiliki setiap karyawan karena bisa sangat membantu dalam berkarier.Setiap orang pasti pernah membuat keputusan atau decision making selama hidupnya. Mulai dari memilih baju untuk dikenakan hingga menentukan makan siang. Namun, saat mulai bekerja, kemampuan decision making menjadi lebih penting karena setiap keputusan yang dibuat akan berpengaruh untuk anggota tim dan perusahaan. Contoh skill decision making adalah Active listening atau kemampuan mendengarkan yang aktif tidak kalah pentingnya dan sangat berperan dalam proses pengambilan keputusan. Dalam proses pengambilan keputusan tentu saja kita harus selalu menerima masukan dari orang lain. Apalagi jika orang tersebut memang memiliki kemampuan yang mumpuni. e. Competitive advantage • Competitive advantage adalah keuntungan lebih dari pesaing yang diperoleh dengan menawarkan konsumen pada nilai yang lebih besar, baik dengan penawaran harga yang lebih rendah atau dengan memberikan keuntungan lebih pada layanan konsumen dengan harga yang lebih tinggi. Adapun Contoh dari penerapan competitive advantage adalah perusahaan Alibaba Group sebagai bisnis ritel online terbesar di Cina. Perusahaan yang menciptakan keuntungan dengan memanfaatkan kemitraan, investasi dan aliansi untuk terus menyesuaikan penawaran mereka dengan dasar kebutuhan pelanggan yang terus berubah. f. Survival • Survival adalah kemampuan seseorang untuk bertahan hidup dalam keadaan yang kurang menguntungkan disekelilingnya. Timbulnya kebutuhan survival karena adanya usaha manusia untuk keluar dari kesulitan yang dihadapi. • Contohnya yaitu seperti menentukan strategi bisnis, perusahaan perlu memikirkan strategi bisnisnya lagi. Jika dengan strategi bisnis yang sedang dijalankan perusahaan masih dapat berjalan, maka sebaiknya pertahankan. Namun, jika tidak dapat bertahan perusahaan dapat menggunakan melakukan pivot dari core bisnis. Pivot sendiri memiliki arti mencari model bisnis yang lain, namun tetap berada divisi yang sama dengan perusahaan. Bisa juga perusahan menjalankan keduanya secara bersamaan. 2.) Menurut Porter, sifat daya saing dalam suatu industri tertentu dapat di lihat sebagai gabungan dari lima kekuatan yaitu : • 1. Persaingan di antara perusahaan yang ada Persaingan antar perusahaan yang ada merupakan hal yang paling kuat dari lima kekuatan kompetitif. Strategi yang ditempuh oleh satu perusahaan dapat berhasil hanya sejauh bagaimana mereka memberikan keunggulan kompetitif atas strategi yang dituju oleh perusahaan pesaing. Perubahan strategi oleh satu perusahaan contoh nya yaitu, seperti menurunkan harga, meningkatkan kualitas, menambahkan fitur, menyediakan layanan, memperluas jaminan, dan meningkatkan iklan (David, 2011, p. 75-76). • 2. Potensi masuknya pesaing baru Setiap kali perusahaan baru dapat dengan mudah masuk industri tertentu, intensitas daya saing antara perusahaan meningkat. Ketika ancaman perusahaan baru memasuki pasar yang kuat, perusahaan umumnya membentengi posisi mereka dan mengambil tindakan untuk mencegah pendatang baru, seperti menurunkan harga, memperluas jaminan, menambahkan fitur, atau menawarkan spesialisasi pembiayaan (David, 2011, p. 76-77 • 3. Ancaman produk pengganti Dalam banyak industri, perusahaan berada dalam persaingan dekat dengan produsen produk pengganti di industri lain. Contohnya adalah produsen plastik wadah bersaing dengan kaca, kertas karton, dan produsen aluminium bisa, dan produsen acetaminophen bersaing dengan produsen lain nyeri dan obat sakit/nyeri kepala. Kehadiran produk pengganti menempatkan langit-langit pada harga yang dapat diisi sebelum konsumen akan beralih ke produk pengganti. • 4. Daya tawar pemasok Daya tawar pemasok mempengaruhi intensitas persaingan dalam suatu industri, terutama ketika ada sejumlah besar pemasok, ketika hanya ada beberapa yang baik pengganti bahan baku, atau ketika biaya beralih bahan baku terutama mahal. Hal ini berlaku, misalnya, dalam industri peralatan listrik luar ruangan di mana produsen mesin pemotong rumput, anakan rotary, blower daun, dan edgers seperti Murray umumnya mendapatkan mesin kecil mereka dari produsen luar seperti Briggs & Stratton yang mengkhususkan diri dalam mesin tersebut dan memiliki ekonomi skala besar (David, 2011, p. 77). • 5. Daya tawar pembeli Daya tawar konsumen juga lebih tinggi bila produk yang dibeli adalah standar atau tidak terdiferensiasi. Ketika hal ini terjadi, konsumen sering dapat menegosiasikan harga jual, cakupan garansi, dan paket aksesori untuk tingkat yang lebih besar. Daya tawar konsumen dapat menjadi kekuatan yang paling penting yang mempengaruhi keunggulan kompetitif. 3.) Strategi Bersaing Generik • Dua tipe dasar keunggulan kompetitif dikombinasikan dengan ruang lingkup kegiatan untuk bagaimana perusahaan berusaha mencapainya, menghasilkan tiga strategi generik untuk mencapai kinerja diatas rata-rata dalam suatu industri, yaitu: 1.  biaya (cost leadership), 2. Diferensiasi (differentiation), dan 3. Fokus (focus). • Masing-masing dari strategi generik melibatkan rute fundamental berbeda untuk keunggulan kompetitif, menggabungkan pilihan tentang jenis keunggulan kompetitif ditelusuri dengan lingkup sasaran strategis untuk mencapai keunggulan kompetitif. • Kepemimpinan biaya (cost leadership) dan strategi diferensiasi (differentiation) mencari keunggulan kompetitif di berbagai segmen industri, sedangkan strategi fokus (focus strategy) mengacu pada keunggulan biaya atau diferensiasi dalam segmen yang lebih sempit (Porter, 1985, p. 11). 4.) Adapun penjelasannya yaitu : • Business Intelligence adalah sebuah profesi yang bertugas mengolah dan menganalisis data yang berkaitan dengan bisnis sehingga dapat membantu perusahaan menghasilkan keputusan yang tepat. Hasil akhir dari proses tersebut meliputi kebutuhan industri, gambaran keuntungan, strategi pemasaran yang tepat dan pengambil ketetapan lainnya. • Contoh penerapan business intelligence dalam perusahaan yaitu tren makanan ringan saat bulan Ramadhan. Business intelligence akan mengumpulkan informasi kondisi pasar dan mengolahnya menjadi data yang dibutuhkan oleh perusahaan dari segi bisnis. Misalkan saja pada momen Ramadhan tersebut, ada saat dimana masyarakat mulai mencari makanan yang cocok disantap ketika buka puasa atau ketika sahur. Maka tim BI akan memberikan saran seperti apa strategi komunikasi dan pemasaran yang tepat untuk perusahaan tersebut. b. DSS atau decision support system • adalah salah satu sistem manajemen pengetahuan yang memiliki peran dalam mendukung proses pengambilan keputusan untuk suatu perusahaan ataupun organisasi. • Contoh sederhananya, sebagian besar dari kita pasti kenal brand ponsel terkenal di dunia yaitu Nokia. Dulu, mereka di klaim sebagai perusahaan terdepan dalam industri telepon dan mampu menghadirkan inovasi yang digandrungi oleh seluruh konsumen di hampir seluruh dunia. Tapi, karena selalu menganggap remeh teknologi telepon genggam terbaru, maka Nokia kalah saing dengan bisnis lain dan berakhir bangkrut. Yang dialami oleh Nokia ini disebabkan karena kesalahan mereka dalam mengambil keputusan. Hasilnya, Nokia yang waktu dulu sempat menjadi perusahaan terdepan di dunia, kini hanya tinggal sejarahnya saja. Kasus Nokia ini adalah salah satu dari banyaknya contoh tentang pentingnya perusahaan ataupun organisasi dalam hal mengambil keputusan. Masih Ada banyak hal yang harus diperhatikan oleh suatu perusahaan agar bisa memilih suatu keputusan yang tepat untuk kepentingan bisnis nya. c. Executive Support System (ESS) • Executive Support System merupakan jenis sistem pendukung manajemen yang memberikan informasi kepada senior executive untuk membantu dalam pengambilan keputusan. ESS memberikan akses yang mudah untuk bisa mengetahui informasi internal dan eksternal yang relevan dengan tujuan perusahaan. Dengan ESS, manajer dapat dengan mudah mengkomunikasikan sebuah grafik atau informasi pendukung lainnya kepada anggota perusahaan yang berada dibawah tanggung jawabnya. d. EAI singkatan dari Enterprise Application Integration • Ini adalah proses program aplikasi komputer perusahaan untuk meningkatkan fungsi dan kinerja. Contoh penggunaan sistem EAI di industri manufakturing adalah system pertukaran data secara elektronis antara sistem Frisian Flag Indonesia (FFI) dan para logistic provider yang menggunakan aplikasi middleware (EAI).  Alur proses dari FFI ke logistic provider ini meliputi: pengiriman produk jadi (finished goods) dari pabrik ke Main Distribution Centre (MDC), lalu dari MDC ke gudang cabang, dan seterusnya hingga ada bukti penerimaan barang dari pelanggan. e. Supply Chain • adalah ‘rantai’ atau jaringan yang menghubungkan perusahaan dengan supplier-nya, untuk tujuan produksi barang yang akan dijual ke pelanggan. Intinya, supply chain merupakan gambaran besar dari tahapan yang harus dilewati dari sebelum produksi sampai produk akhir tiba di tangan pembelinya.Contohnya adalah pada bagian logistik atau pengiriman barang, biaya yang dikeluarkan cukup tinggi. Dari permasalahan tersebut, akan dicari solusi dan strategi terbaik agar pengeluaran bisa ditekan tanpa mengurangi kualitas produk yang dikirimkan. Misalkan, mencari promo dari partner logistik atau beralih ke partner lain yang lebih menguntungkan. Hal ini tentu saja penting, karena perusahaan butuh menekan biaya produksi, mempertahankan kualitas, dan tetap mendapat untung dari hasil penjualan. f. Customer Relationship Management System • CRM (Customer Relationship Management) adalah strategi bisnis yang memadukan proses, manusia dan teknologi. Membantu menarik prospek penjualan, mengkonfersi mereka menjadi pelanggan, dan mempertahankan pelanggan yang sudah ada, pelanggan yang puas dan loyal. Contoh customer relationship makanan misalnya bisnis cake and bakery yang memberikan diskon kue ulang tahun untuk customer setia mereka. Contoh customer relationship makanan lainnya adalah restoran ayam geprek yang memberikan sampel gratis saat mengeluarkan rasa baru agar mendapat feedback dari customer. Atau restoran steak yang memberi tahu pelanggan mereka bahwa ada diskon 50% jika customer makan bersama keluarga mereka pada hari Sabtu, ini juga merupakan contoh customer relationship makanan yang bisa ditiru. g. Knowledge Management System (KMS) • Knowledge Management System adalah sistem yang memfasilitasi disiplin dan budaya untuk identifikasi, menyimpan dan sharing knowledge antar anggota organisasi. Contoh penerapan knowledge management adalah ITCP (Indonesian Technical Cooperation Programmes). ITCP merupakan proyek yang dikembangkan oleh Sekretariat Kabinet Indonesia. Tujuannya untuk berbagi informasi dan keahlian antara Indonesia dengan negara berkembang lainnya. Aktivitas ITCP meliputi pelatihan; studi kunjungan; pertemuan kelompok yang mencakup area pertanian, pendidikan, informasi, sumber alam, perencanaan keluarga, dan sebagainya. h. E- Business • E-Business (Electronic Business) merupakan suatu kegiatan transaksi, jual-beli, bisnis yang dilakukan dengan melalui perangkat elektronik atau juga dengan internet sehingga perusahaan itu dapat langsung berinteraksi dengan costumer, supplier ataupun juga rekan bisnis. Contohnya seperti toko-toko fashion yang tidak hanya juga menjalankan bisnisnya di dunia nyata namun tapi mereka juga menjalankan bisnisnya itu dengan cara online. I . E- Commerce • E-commerce atau yang biasa disebut dengan perdagangan elektronik adalah aktivitas yang mendukung penjualan maupun pembelian secara elektronik. E-commerce melingkupi transfer uang, sistem manajemen data, maupun penghitungan stok produk. Contoh e-commerce yang telah mempunyai sistem keamanan baik adalah Shopee, Tokopedia, Lazada maupun Bukalapak. j. E- Government • E-Goverment adalah penggunaan teknologi informasi oleh pemerintah untuk memberikan informasi dan pelayanan bagi warganya, urusan bisnis, serta hal-hal lain yang berkenaan dengan pemerintahan. e-Government dapat diaplikasikan pada legislatif, yudikatif, atau administrasi publik, untuk meningkatkan efisiensi internal, menyampaikan pelayanan publik, atau proses kepemerintahan yang demokratis. Contohnya yaitu seperti E-KTP Government to Business (Pemerintah ke Pelaku Usaha), Contohnya pada proses perizinan pendirian usaha dan investasi, pengadaan lelang oleh pemerintah, dan kegiatan lain yang membutuhkan informasi secara online bagi pelaku usaha. 5.) Adapun contoh sistem yang digunakan didunia pendidikan yaitu: • Sistem informasi akademik kampus • b. Sistem informasi perpustakaan • c. Sistem informasi manajemen guru • d. Sistem informasi pembayaran SPP...
    • Diskusi sesi 6 sistem informasi manajemenDiskusi sesi 6 sistem informasi manajemen
      April 4, 2021UncategorizedNama    : Dewi Wahyuni NIM       : 1803026005 Universitas : UIN Walisongo Semarang Makul : SIM   Untuk Menjadi Leader dalam Industry, porter memberikan strategy (Five competitive forces) yaitu : 1.Traditional competitors Semua perusahaan berbagi ruang pasar dengan pesaing yang terus-menerus merancang produk, layanan, efisiensi, dan biaya peralihan baru 2.New market entrants Beberapa industri memiliki hambatan masuk yang tinggi, mis. bisnis chip komputer Perusahaan baru memiliki peralatan baru, pekerja yang lebih muda, tetapi sedikit pengenalan merek. 3.Substitute products and services Pengganti yang mungkin digunakan pelanggan jika harga Anda menjadi terlalu tinggi, mis. Pengganti iTunes untuk CD 4.Customers Bisakah pelanggan dengan mudah beralih ke produk pesaing? Bisakah mereka memaksa bisnis untuk bersaing hanya pada harga di pasar transparan? 5.Suppliers Kekuatan pasar pemasok ketika perusahaan tidak dapat menaikkan harga secepat pemasok Empat strategi umum untuk menghadapi kekuatan kompetitif dengan menggunakan TI: –Low-cost leadership Adalah salah satu generic strategy, strategi yang dilakukan dengan cara memproduksi barang dengan biaya yang lebih rendah dengan kualitas yang relatif sama dibandingkan dengan para pesaingnya. Untuk dapat menjalankan strategi ini, perusahaan perlu memiliki economies of scale lebih tinggi atau memiliki Keunggulan dalam produktivitas. Dengan kata lain, perusahaan yang mengarahkan pada dirinya menjadi produsen yang low-cost dalam industri untuk setiap level kualitas, maka perusahaan tersebut telah menjalankan strategi ini. –Product differentiation Adalah proses pembedaan suatu produk Atau jasa untuk membuat nya lebih menarik terhadap suatu pasar sasaran tertentu. Pembedaan tersebut dilakukan baik terhadap produk kompetitor maupun terhadap produk lain dari produsen produk itu sendiri. –Focus on market niche Adalah pasar yang sangat fokus terhadap suatu jenis atau layanan tertentu. Contoh, salah satu produsen printer kenamaan : hp, memproduksi produk printer all in one yang mereka tunjukkan untuk pembisnis rumahan, freelance, atau UKM. Produk ini memang didesain hanya untuk memenuhi kriteria pasar tersebut. Penggunaan mudah, harganya murah, hemat listrik, dan tidak bisa mengeprint dalam jumlah besar. Beberapa tipe bahkan hanya bisa mengeprint dengan warna hitam saja. Walaupun fungsi nya terbatas, namun terbukti target pasar yang mereka tuju memang hanya membutuhkan fitur-fitur tersebut. –Strengthen customer and supplier intimacy Adalah suatu sistem strategi penawaran untuk memahami pelanggan nya, sistem ini bergantung pada pengetahuan pelanggan dan merupakan kebutuhan utama yang harus dilakukan dalam mencari pelanggan. jelaskan konsep Five competitive forces dan strategi umum untuk bersaing. Berikan juga contohnya. 1. Threat of new entrants (Hambatan bagi Pendatang Baru) Kekuatan ini menentukan seberapa mudah (atau sulit) untuk masuk ke industri tertentu. Jika Industri tersebut bisa mendapatkan profit yang tinggi dengan sedikit hambatan maka pesaing akan segera bermunculan. Semakin banyak perusahaan saingan (kompetitor) yang bersaing pada market yang sama maka profit atau laba akan semakin menurun. Sebaliknya, semakin tinggi hambatan masuk bagi pendatang baru maka posisi perusahaan kita yang bergerak di industri tersebut akan semakin diuntungkan. Beberapa hambatan bagi para pendatang baru diantaranya adalah seperti : – Memerlukan dana atau modal yang tinggi – Teknologi yang tinggi – Hak Paten, Merek dagang – Skala Ekonomi – Loyalitas Pelanggan – Peraturan Pemerintah 2. Bargaining power of suppliers (Daya Tawar Pemasok) Daya tawar pemasok yang kuat memungkinkan pemasok untuk menjual bahan baku pada harga yang tinggi ataupun menjual bahan baku yang berkualitas rendah kepada pembelinya. Dengan demikian, keuntungan perusahaan akan menjadi rendah karena memerlukan biaya yang tinggi untuk membeli bahan baku yang berkualitas tinggi. Sebaliknya, semakin rendah daya tawar pemasok, semakin tinggi pula keuntungan perusahaan kita. Daya tawar pemasok menjadi tinggi apabila hanya sedikit pemasok yang menyediakan bahan baku yang diinginkan sedangkan banyak pembeli yang ingin membelinya, hanya terdapat sedikit bahan baku pengganti ataupun pemasok memonopoli bahan baku yang ada. 3. Bargaining power of buyers (Daya Tawar Pembeli) Kekuatan ini menilai daya tawar atau kekuatan penawaran dari pembeli/konsumen, semakin tinggi daya tawar pembeli dalam menuntut harga yang lebih rendah ataupun kualitas produk yang lebih tinggi, semakin rendah profit atau laba yang akan didapatkan oleh perusahaan produsen. Harga produk yang lebih rendah berarti pendapatan bagi perusahaan juga semakin rendah. Di satu sisi, Perusahaan memerlukan biaya yang tinggi dalam menghasilkan produk yang berkualitas tinggi. Sebaliknya, semakin rendah daya tawar pembeli maka semakin menguntungkan bagi perusahaan kita. Daya tawar pembeli tinggi apabila jumlah produk pengganti yang banyak, banyak stok yang tersedia namun hanya sedikit pembelinya. 4. Threat of substitutes (Hambatan bagi Produk Pengganti) Hambatan atau ancaman ini terjadi apabila pembeli/konsumen mendapatkan produk pengganti yang lebih murah atau produk pengganti yang memiliki kualitas lebih baik dengan biaya pengalihan yang rendah. Semakin sedikit produk pengganti yang tersedia di pasaran akan semakin menguntungkan perusahaan kita. 5. Rivalry among existing competitors (Tingkat Persaingan dengan Kompetitor) Kekuatan ini adalah penentu utama, perusahaan harus bersaing secara agresif untuk mendapatkan pangsa pasar yang besar. Perusahaan kita akan semakin diuntungkan apabila posisi perusahaan kita kuat dan tingkat persaingan pada pasar (Market) yang sama tersebut yang rendah. Persaingan semakin ketat akan terjadi apabila banyak pesaing yang merebut pangsa pasar yang sama, loyalitas pelanggan yang rendah, produk dapat dengan cepat digantikan dan banyak kompetitor yang memiliki kemampuan yang sama dalam menghadapi persaingan. Strategi umum untuk bersaing yaitu : Menurut Porter, hakikat persaingan suatu industri dapat dilihat sebagai kombinasi atas lima kekuatan, yaitu persaingan antar perusahaan sejenis, kemungkinan masuknya pesaing baru, potensi pengembangan produk substitusi, kekuatan tawar- menawar penjual/pemasok, kekuatan tawar-menawar pembeli/konsumen (David, 2009). Persaingan Antar Perusahaan Sejenis Persaingan antar perusahaan saingan (Rivalry Among Existing Firms) biasanya merupakan kekuatan terbesar dalam lima kekuatan kompetitif. Strategi yang dijalankan oleh perusahaan dapat berhasil jika ia memberikan keunggulan kompetitif dibanding strategi yang dijalankan perusahaan pesaing. Perubahan strategi oleh satu perusahaan mungkin akan mendapat serangan balasan, seperti menurunkan harga, meningkatkan kualitas, penambahan fitur, penyediaan layanan, memperpanjang garansi, dan meningkatkan iklan (David, 2006). Intensitas persaingan diantara perusahaan sejenis yang bersing cenderung meningkat karena jumlah pesiang semakin bertambah karena pesaing semakin seragam dalam hal ukuran dan kemampuan dan permintaan untuk produk industri menurun, dan karena pemotongan harga semakin umum. Persaingan juga meningkat ketika pelanggan dapat berpindah merek dengan mudah ketika produk mudah rusak, perusahaan pesiang berbeda dalam hal strategis, tempat mereka berasal dan budaya, merger dan akuisisi menjadi umum dalam suatu industry, serta persaingan antar perusahaan sejenis semakin intensif, laba perusahaan menurun, dalam beberapa kasus bahkan membuat suatu industri menjdi sangat tidak menarik (David, 2006). Perseteruan diantara perusahaan yang bersaing cenderung meningkat kalau jumlah pesaing bertambah karena perusahaan yang bersaing menjadi setara dalam ukuran dan kemampuan, permintaan produk industri menurun, dan potongan harga menjadi biasa. Strategi yang dijalankan oleh salah satu perusahaan dapat berhasil hanya sejauh bahwa strategi itu menyediakan keunggulan bersaing atas strategi yang dijalankan oleh perusahaan pesaing (David, 2011). 1. Masuknya Pesaing Baru Menurut Porter (1987) menyatakan bahwa ancaman masuknya pendatang baru ke dalam industri tergantung pada rintangan masuk yang ada, digabung dengan reaksi dari para pesaing yang sudah ada yang dapat diperkirakan oleh sipendatang baru. Jika rintangan atau hambatan ini besar dan/atau pendatang baru memperkirkan akan ada perlawanan yang keras dari muka-muka lama, maka ancaman masuknya pendatang baru akan rendah. Ada enam sumber utama rintangan yang masuk yaitu Porter (1987) yaitu : skala ekonomis, diferensiasi produk, kebutuhan modal, biaya beralih pemasok, akses ke saluran distribusi, dan biaya tak menguntungkn terlepas dari skala. 2. Pengembangan Produk Substitusi Semua perushaan dalam suatu industri bersaing, dalam arti yang luas dengan industri-industri yang menghasilkan produk pengganti. Produk pengganti membatasi laba potensial dari industri dengan menetpkan harga pagu (ceiling price) yang dapat diberikan oleh perusahaan dalam industri. Makin menarik alternative harga yang ditawarkan oleh produk pengganti, makin ketat pembatasan laba industri. Mengenali produk-produk subtitusi (pengganti) adalah persoalan mencari produk lain yang dapat menjalankan fungsi yang sama seperti produk dalam industri. Posisi dalam menghadapi produk pengganti mungkin merupakan persoaln tindakan industri secara kolektif. Produk pengganti menempatkan batas atas dari harga yang dapat ditetapkan sebelum konsumen akan peindah keproduk pengganti. Kekuatan persaingan dari produk pengganti paling baik diukur dengan pangsa pasar yang direbut oleh produk tersebut, di samping rencana perusahaan itu yang meningkatkan kapasitas dan penetrasi pasar (David, 2011). 3. Kekuatan Tawar-menawar Penjual/Pemasok Daya Tawar Pemasok (Bargaining power of supplier) dapat menjadi sebuah ancaman bagi perusahaan yang selama ini memperoleh input dari pemasok apabila terjadi ketergantungan perusahaan pada salah satu pemasok yang menjadi semakin besar dari waktu ke waktu. Indikator yang dapat digunakan untuk melihat ketergantungan perusahaan kepada salah satu pemasok adalah indikator rasio konsentrasi (concentration ratio) yang dapat menunjukkan rasio antara jumlah nilai pasokan dari pemasok tertentu dengan keseluruhan nilai persediaan yang dipasok oleh berbagai pemasok. Pemasok dapat menggunakan kekuatan tawar menawar terhadap para peserta industri dengan mengamcam akan menaikkan harga atau menurunkan mutu produk atau jasa yang dibeli. Pemasok yang kuat karenanya dapat menekan kemampulabaan industri yang tidak mampu mengimbangu kenaikan hargnya (Porter, 1987). 4. Kekuatan Tawar-Menawar Pembeli / Konsumen Kekuatan tawar-menawar konsumen juga lebih tinggi ketika yang dibeli adalah produk standar atau tidak terdirefensiasi. Ketika kondisinya seperti ini, konsumen sering kali dapat bernegosiasi tentang harga jual, cakupan garansi, dan paket aksesori hingga ke tingkat yang lebih tinggi (David, 2006). Disamping itu, Kekuatan menawar konsumen juga lebih besar kalau produk yang dibeli standar atau tidak berbeda. Perusahaan pesaing mungkin menawarakan garansi lebih panjang atau pelayanan khusus untuk memperoleh loyalitas pelanggan kalau kekuatan menawar dari konsumen luar biasa. Konsumen sering dapat melakukan negosiasi harga jual, jaminan, dan asesoris kemasan sampai tingkat tertentu (David, 2011). Contoh nya: Zalora, Perusahaan plastik, dan lain sebagainya.    ...
    • Sistem Informasi ManajemenSistem Informasi Manajemen
      April 4, 2021UncategorizedNama : Meliya Alfiatul Rohma NIM : 1803036027 Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang Strategi Lima Kekuatan Kompetitif (Strategy Five competitive forces) : 1.Traditional competitors Pada bagian ini akan ditelaah seberapa kuat persaingan di pasar dengan mempertimbangkan jumlah pesaing yang ada dan apa yang dapat dilakukan perusahaan untuk mengatasinya. Persaingan akan kuat dan tinggi bila banyak pesaing di sekitar dengan produk atau jasa yang serupa. Biasanya hal ini terjadi ketika industri sedang tumbuh dan konsumen dapat dengan mudah beralih ke penawaran pesaing dengan biaya rendah untuk mendapatkan suatu produk. Jumlah pesaing yang banyak akan menurunkan kekuatan perusahaan. Ini sangat berbanding terbalik bila jumlah pesaing dalam suatu pasar atau industri cukup jarang Kekuatan perusahaan pun akan semakin tinggi. contoh: adidas dan nike brand yang sama sama mengeluarkan penjualan pakaian dan peralatan olahraga. Meski demikian, mereka memiliki masing masing keunggulan yang ditawarkan kepada konsumen. 2.New market entrants Bagian ini menjelaskan tentang seberapa sulit bagi pendatang baru atau new entrants untuk memasuki suatu pasar atau industri. Kekuatan perusahaan juga dipengaruhi oleh kekuatan pendatang baru. Kekuatan-kekuatan tersebut dipengaruhi oleh hambatan berupa biaya masuk, regulasi, kondisi ekonomi, hak paten, dan lainnya yang ada di sekitar. Bila hambatan bagi pendatang baru untuk memasuki pasar atau industri cukup banyak, kekuatan pendatang baru akan lemah dan kekuatan perusahaan akan kuat. Sedangkan ketika hambatan bagi pendatang baru cukup sedikit dan rendah, kekuatan bagi perusahaan akan melemah dan justru menguatkan kekuatan pendatang baru. contoh: misalnya pada bidang E money dimana begitu banyak pemain baru yang bermunculan. semakin sulit pemain baru untuk berkembang maka semakin menarik bisnis terrsebut, jika kita pemain baru maka analisis ini dapat digunakan untuk memetakan strategi dalam mengembangkan bisnis agar berkembang dan menjadi semakin besar. 3. Substitute products and services (produk dan layanan pengganti) Dalam Five Forces Model Persaingan terhadap produk dihasilkan perusahaan tidak hanya berasal dari perusahaan yang memproduksi produk yang sama sehingga menimbulkan persaingan langsung(direct competition), melainkan bisa juga berasal dari perusahaan yang memproduksi produk yang memiliki kesamaan fungsi dengan produk yang dihasilkan perusahaan. Produk seperti itu dinamakan produk subsitusi (substitute products). Contoh: Perusahaan bis yang melayani rute AKAP (Antar Kota Antar Propinsi) tidak hanya menghadapi persaingan dari perusahaan bis lainnya, namun juga menghadapi persaingan dari moda transportasi lainnya seperti kereta api, perusahaan penerbangan, maupun perusahaan travel. Saat ini perusahaan otobis seperti Prima Jasa, Kramat Jati, dan sebagainya yang melayani rute Bandung-Jakarta saingannya tidak hanya maskapai penerbangan yang melayani rute penerbangan Bandung-Jakarta,tapi jua memperoleh saingan yang sangat berat dari berbagai perusahaan travel seperti Cipaganti, Baraya, dan lain-lain yang melayani rute yang sama. 4. Customers merupakan analisis tentang kekuatan pelanggan pada suatu bisnis atau industri. Daya tawar pelanggan dibutuhkan mengetahui kemampuan pelanggan dalam mempengaruhi atau menekan suatu bisnis. Dengan begitu, kita dapat memahami tingkat sensitivitas harga dari pelanggan. Pasar dengan potensi pelanggan yang rendah cenderung memiliki kendali yang relatif lebih kuat terhadap pasar. Contohnya teh botol sosro, coca-cola dan banyak produk lainnya dengan memanfaatkan konsumen agar tidak berpaling dengan produk lainnya dengan memberikan harga yang bersaing, promosi dengan saat ini banyak iklan yang sangat kreatif, pemberian hadiah. dan coca cola pernah membuat kemasan yang mencantumkan nama nama konsumen dikemasan produknya, sehingga dapat meningkatkan brand engagement seolah produk tersebut dibuat khusus untuk mereka dan menjadi daya tawar konsumen yang sangat baik. 5. Suppliers, yaitu Supplier selaku pemasok bahan baku atau barang yang akan dijual perusahaan memiliki kekuatan tawar-menawar yang berbeda. Kemampuan supplier dalam menentukan syarat atau perjanjian kerjasama dengan perusahaan sangat berpengaruh bagi kekuatan masing-masing pihak. Contohnya supplier obat-obatan untuk rumah sakit, pada umumnya punya tingkat konsentrasi tinggi. RS biasanya punya langganan kepada segelintir perusahaan farmasi tertentu. Dalam kasus ini, berarti bargaining power of supplier tinggi karena supplier terkonsentrasi pada sekian kecil saja. Empat strategi umum untuk menghadapi kekuatan kompetitif dengan menggunakan TI : 1. Low-cost leadership Strategi Biaya Rendah (cost leadership) menekankan pada upaya memproduksi produk standar (sama dalam segala aspek) dengan biaya per unit yang sangat rendah. Produk ini (barang maupun jasa) biasanya ditujukan kepada konsumen yang relatif mudah terpengaruh oleh pergeseran harga (price sensitive) atau menggunakan harga sebagai faktor penentu keputusan. 2. Product differentiation. Strategi Pembedaan Produk (differentiation), mendorong perusahaan untuk sanggup menemukan keunikan tersendiri dalam pasar yang jadi sasarannya. Keunikan produk (barang atau jasa) yang dikedepankan ini memungkinkan suatu perusahaan untuk menarik minat sebesar-besarnya dari konsumen potensialnya. Diferensiasi tidak memberikan jaminan terhadap keunggulan kompetitif, terutama jika produk-produk standar yang beredar telah (relatif) memenuhi kebutuhan konsumen atau jika kompetitor/pesaing dapat melakukan peniruan dengan cepat. Contoh penggunaan strategi ini secara tepat adalah pada produk barang yang bersifat tahan lama (durable) dan sulit ditiru oleh pesaing. 3. Focus on market niche Dalam hal ini perusahaan menggunakan sistem informasi untuk memungkinkan fokus pasar tertentu dan melayani target pasar yang sempit ini lebih baik daripada pesaing. sistem informasi mendukung strategi ini dengan memproduksi dan menganalisis data untuk penjualan tersetel dan teknik pemasaran. Hilton Hotel menggunakan sistem informasi pelanggan dengan data rinci tentang tamu aktif untuk memberikan layanan yang disesuaikan dan pahala pelanggan yang menguntungkan dengan hak ekstra dan perhatian. 4. Strengthen customer and supplier intimacy adalah suatu sistem strategi penawaran untuk memahami pelanggannya, sistem ini bergantung pada pengetahuan pelanggan dan merupakan kebutuhan utama yang harus dilakukan dalam mencapai pelanggan. contohnya Singapore Airlines yang dikenal dengan services excellence-nya yang memungkinkan pelanggannya begitu dekat dengan layanannya....
    • Five competitive forces and four general strategisFive competitive forces and four general strategis
      April 4, 2021SIMNama: Rifaatul Ummah Nim: 1803036078 universitas : UIN Walisongo       Menurut Michael E. Porter, terdapat 5 hal yang menentukan level persaingan dan daya tarik dalam suatu pasar di industri tertentu. Daya tarik yang dimaksud adalah keuntungan atau omset secara menyeluruh. Setelah analisis Porter 5 Forces dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan apakah industri tersebut masih menarik atau dinilai kurang menarik.  Strategi Lima Kekuatan Kompetitif (Strategy Five competitive forces) 1.Traditional competitors Pada bagian ini akan ditelaah seberapa kuat persaingan di pasar dengan mempertimbangkan jumlah pesaing yang ada dan apa yang dapat dilakukan perusahaan untuk mengatasinya. Persaingan akan kuat dan tinggi bila banyak pesaing di sekitar dengan produk atau jasa yang serupa. Biasanya hal ini terjadi ketika industri sedang tumbuh dan konsumen dapat dengan mudah beralih ke penawaran pesaing dengan biaya rendah untuk mendapatkan suatu produk. Jumlah pesaing yang banyak akan menurunkan kekuatan perusahaan. Ini sangat berbanding terbalik bila jumlah pesaing dalam suatu pasar atau industri cukup jarang Kekuatan perusahaan pun akan semakin tinggi. contoh: adidas dan nike brand yang sama sama mengeluarkan penjualan pakaian dan peralatan olahraga. Meski demikian, mereka memiliki masing masing keunggulan yang ditawarkan kepada konsumen. 2.New market entrants Bagian ini menjelaskan tentang seberapa sulit bagi pendatang baru atau new entrants untuk memasuki suatu pasar atau industri. Kekuatan perusahaan juga dipengaruhi oleh kekuatan pendatang baru. Kekuatan-kekuatan tersebut dipengaruhi oleh hambatan berupa biaya masuk, regulasi, kondisi ekonomi, hak paten, dan lainnya yang ada di sekitar.  Bila hambatan bagi pendatang baru untuk memasuki pasar atau industri cukup banyak, kekuatan pendatang baru akan lemah dan kekuatan perusahaan akan kuat. Sedangkan ketika hambatan bagi pendatang baru cukup sedikit dan rendah, kekuatan bagi perusahaan akan melemah dan justru menguatkan kekuatan pendatang baru. contoh: misalnya pada bidang E money dimana begitu banyak pemain baru yang bermunculan. semakin sulit pemain baru untuk berkembang maka semakin menarik bisnis terrsebut, jika kita pemain baru maka analisis ini dapat digunakan untuk memetakan strategi dalam mengembangkan bisnis agar berkembang dan menjadi semakin besar. 3.Substitute products and services Kekuatan dan persaingan perusahaan  tak hanya muncul dari pendatang baru dan kompetitor, melainkan juga datang dari barang atau produk pengganti dari barang yang dijual perusahaan. Produk pengganti tersebut biasa juga disebut produk substitusi, dimana produk substitusi mempunyai manfaat dan fungsi serupa dengan produk perusahan. Misalnya, produk substitusi dari roti adalah mie karena kedua produk tersebut sama-sama mempunyai manfaat mengenyangkan dan berfungsi sebagai asupan makanan bagi konsumen. Pada bagian ini, akan dianalisis seberapa mudahnya konsumen untuk beralih kepada produk substitusi. Analisis bisa dilakukan dengan cara memeriksa jumlah, harga dan kualitas produk substitusi, serta memperkirakan posisi dengan seberapa banyak keuntungan yang diperoleh perusahaan dari produk substitusi. Ketika produk substitusi yang beredar cukup banyak dan mempunyai harga dan kualitas tak kalah dengan produk perusahaan, konsumen mudah beralih dan kekuatannya lebih besar dari perusahaan. 4.Customers konsumen memiliki peran yang sangat penting. Seluruh pemasukan perusahaan adalah berasal dari konsumen yang melakukan pembelian barang dari perusahaan. Kemampuan yang dimiliki konsumen untuk menawar dan mendorong harga produk lebih rendah adalah salah satu dari lima kekuatan yang mempengaruhi bisnis. Hal ini dipengaruhi oleh berapa banyak konsumen yang dimiliki perusahaan, seberapa signifikan setiap konsumen, dan berapa biaya perusahaan untuk mencari pelanggan baru dalam suatu  pasar. contoh: Teh Botol Sosro, Coca cola dan banyak produk lainnya dengan memanfaatkan konsumen agar tidak berpaling dengan produk lainnya mereka memberikan harga yang standar, iklan yang kreatif dan pemberian hadiah. dan coco cola pernah membuat kemasan yang mencantumkan nama konsumen di kemasan produknya sehingga dapat menigkatkan brand engagement produk tersebut dibuat khusu untuk mereka. 5.Suppliers Supplier selaku pemasok bahan baku atau barang yang akan dijual perusahaan memiliki kekuatan tawar-menawar yang berbeda. Kemampuan supplier dalam  menentukan syarat atau perjanjian kerjasama dengan perusahaan sangat berpengaruh bagi kekuatan masing-masing pihak. Hal ini dipengaruhi oleh jumlah supplier utama, seberapa unik barang yang diperoleh dari supplier, dan berapa biaya perusahaan untuk beralih ke supplier lain. Semakin sedikit supplier yang dimiliki perusahaan, semakin besar tingkat ketergantungan perusahaan terhadap supplier yang menjadikan kekuatan supplier menjadi tinggi dan kekuatan perusahaan semakin rendah. Sebaliknya,  ketika perusahaan memiliki banyak supplier, perusahaan mempunyai banyak opsi dan pilihan sehingga menjadikan kekuatan perusahaan lebih kuat dibandingkan dengan supplier. contoh: setiap produksi sebuah perusahaan memerlukan input yang berupa bahan baku, tenaga kerja yang dipasok oleh suppliers oleh karena itu perusahaan harus mempunyai relasi yang baik pada suppliers supaya bahan baku dapat tercukupi tepat waktu dan sistem pembayaran yang lebih fleksibel. Empat Strategi umum diantaranya:   1. low-Cost Leadership Menjadi produsen rendah biaya dalam menghasilkan barang dan jasa, atau membantu menurunkan biaya bagi pemasok dan pelanggan, sehingga pesaing memiliki biaya produksi yang lebih tinggi.   Misalnya, sistem manajemen rantai pasokan dapat menggabungkan sistem respon pelanggan efisien untuk langsung menghubungkan perilaku konsumen untuk distribusi dan produksi dan rantai pasokan, membantu persediaan dan distribusi yang lebih rendah biaya 2. product differentiation  penggunaan sistem informasi untuk memungkinkan produk dan layanan baru,  untuk membedakan produk dan layanan dari para pesaing atau mengurangi keunggulan diferensiasi dari pesaing. Strategi ini memungkinkan perusahaanuntuk fokus pada produk atau jasa untuk memberikan keuntungan dalam segmen pasar yang unik/niche market.   Misalnya, Land ‘s End menggunakan kustomisasi massal, menawarkan produk atau jasa yang dirancang secara individual dengan menggunakan sumber daya produksi yang sama seperti produksi massal, untuk menyesuaikan adat-pakaian untuk spesifikasi pelanggan individu. 3. Focus on market niche Dalam hal ini perusahaan menggunakan sistem informasi untuk memungkinkan fokus pasar tertentu dan melayani target pasar yang sempit ini lebih baik daripada pesaing. sistem informasi mendukung strategi ini dengan memproduksi dan menganalisis data untuk penjualan tersetel dan teknik pemasaran. Hilton Hotel menggunakan sistem informasi pelanggan dengan data rinci tentang tamu aktif untuk memberikan layanan yang disesuaikan dan pahala pelanggan yang menguntungkan dengan hak ekstra dan perhatian. 4. strenghthen customer and supplier intimacy strategi ini menggunakan sistem informasi untuk mengencangkan hubungan dengan pemasok dan mengembangkan keintiman dengan pelanggan. Chrysler Perusahaan menggunakan sistem informasi untuk memfasilitasi akses langsung dari pemasok untuk jadwal produksi, dan bahkan memungkinkan pemasok untuk memutuskan bagaimana dan kapan untuk kapal pemasok untuk pabrik Chrysler. Hal ini memungkinkan pemasok waktu yang lebih utama dalam memproduksi barang. Hubungan yang kuat dengan pelanggan dan pemasok meningkatkan biaya beralih (biaya beralih dari satu produk ke produk pesaing) dan loyalitas kepada perusahaan Anda. Internet telah hampir menghancurkan beberapa industri dan telah sangat terancam lagi. Internet juga telah dibuat sepenuhnya pasar baru dan membentuk dasar untuk ribuan bisnis baru.  Karena Internet, kekuatan kompetitif tradisional masih di tempat kerja, tapi persaingan yang kompetitif telah menjadi jauh lebih intens....
    • April 4, 2021UncategorizedDiskusi Sesi-6 Manajemen Sistem Informasi http://walisongo.ac.id by: Rizha Fauzul Muna (1803036059)   Konsep Five Competitive Forces dan Strategi Umum untuk Bersaing Five competitive forces Traditional Competitors (Pesaing Tradisional) Dalam Suatu lingkungan bisnis mempunyai tingkat kompetisi yang tinggi antar perusahaan dan kompetitor. dan setiap perusahaan akan berjuang untuk menciptakan inovasi agar produknya tak kalah saing dan dapat mengungguli pendapatan kompetitor. Pada bagian ini akan ditelaah seberapa kuat persaingan di pasar dengan mempertimbangkan jumlah pesaing yang ada dan apa yang dapat dilakukan perusahaan untuk mengatasinya. Persaingan akan kuat dan tinggi bila banyak pesaing di sekitar dengan produk atau jasa yang serupa. Contoh: Di Pasar, pada zaman dahulu orang orang lebih suka menggunakan bisnis tradisional dikarenakan mereka bisa menjalani bisnis dengan baik dan bisa saling bertukar pikiran. New Market Entrants (Pendatang Pasar Baru) Pada bagian ini menjelaskan tentang seberapa sulit bagi pendatang baru atau new entrants untuk memasuki suatu pasar atau industri. Kekuatan perusahaan juga dipengaruhi oleh kekuatan pendatang baru. Kekuatan-kekuatan tersebut dipengaruhi oleh hambatan berupa biaya masuk, regulasi, kondisi ekonomi, hak paten, dan lainnya yang ada di sekitar.  Bila hambatan bagi pendatang baru untuk memasuki pasar atau industri cukup banyak, kekuatan pendatang baru akan lemah dan kekuatan perusahaan akan kuat. Sedangkan ketika hambatan bagi pendatang baru cukup sedikit dan rendah, kekuatan bagi perusahaan akan melemah dan justru menguatkan kekuatan pendatang baru. Contoh: Impertahankan posisinya di pasar. Substitute Products and Services (Produk dan Layanan Pengganti) Selain dari pendatang baru dan kompetitor, kekuatan dan persaingan perusahaan juga datang dari barang atau produk pengganti. Sebutan lain bagi produk pengganti adalah produk substitusi, dimana produk substitusi mempunyai manfaat dan fungsi serupa dengan produk perusahan. Misalnya, produk substitusi dari roti adalah mie karena kedua produk tersebut sama-sama mempunyai manfaat mengenyangkan dan berfungsi sebagai asupan makanan bagi konsumen. Pada bagian ini, akan dianalisis seberapa mudahnya konsumen untuk beralih kepada produk substitusi. Analisis bisa dilakukan dengan cara memeriksa jumlah, harga dan kualitas produk substitusi, serta memperkirakan posisi dengan seberapa banyak keuntungan yang diperoleh perusahaan dari produk substitusi. Ketika produk substitusi yang beredar cukup banyak dan mempunyai harga dan kualitas tak kalah dengan produk perusahaan, konsumen mudah beralih dan kekuatannya lebih besar dari perusahaan. Contoh: Posisi Astra International sebagai ATPM akan terancam apabila transportasi massal semakin berkembang. Adanya transportasi massal yang bagus akan menyebabkan penjualan mobil ataupun motor menurun. Customers (Pelanggan) Customers atau konsumen memiliki peran yang sangat penting. Seluruh pemasukan perusahaan adalah berasal dari konsumen. Kemampuan yang dimiliki konsumen untuk menawar dan mendorong harga produk lebih rendah adalah salah satu dari lima kekuatan yang mempengaruhi bisnis. Hal ini dipengaruhi oleh berapa banyak konsumen yang dimiliki perusahaan, seberapa signifikan setiap konsumen, dan berapa biaya perusahaan untuk mencari pelanggan baru dalam suatu  pasar. Basis konsumen yang lebih kecil dan lebih kuat berarti setiap konsumen memiliki lebih banyak kekuatan untuk bernegosiasi demi mendapatkan harga yang lebih rendah dan penawaran yang lebih baik. Perusahaan yang memiliki banyak konsumen akan lebih mudah untuk memberlakukan harga produk agar meningkatkan profitabilitas. Contoh: Industri semen. Jumlah pemain di dalam industri ini relatif sedikit sehingga pelanggan tidak memiliki posisi tawar yang kuat. Suppliers (pemasok) Supplier memiliki pengaruh terhadap perusahaan yaitu kemampuan supplier dalam  menentukan syarat atau perjanjian kerjasama dengan perusahaan. Semakin sedikit supplier yang dimiliki oleh perusahaan, maka semakin besar tingkat ketergantungan perusahaan terhadap supplier dan kekuatan supplier semakin tinggi dan kekuatan perusahaan semakin rendah. Contoh: Lemahnya bargaining power of supplier adalah Carrefour. Dengan brand equity yang dimilikinya, Carrefour dapat dengan mudah mengganti supplier-nya apabila menaikkan harga karena masih banyak supplier lain yang mengantri.   Strategi umum untuk menghadapi kekuatan kompetitif dengan menggunakan TI: Low-cost leadership. Strategi Biaya Rendah menekankan pada upaya memproduksi produk standar dengan biaya per unit yang sangat rendah. Produk baik barang maupun jasa biasanya ditujukan kepada konsumen menggunakan harga sebagai faktor penentu keputusan. Untuk dapat menjalankan strategi biaya rendah, sebuah perusahaan harus mampu memenuhi persyaratan di dua bidang, yaitu: sumber daya dan organisasi. Contoh: Sistem pengisian terus menerus Walmart menyediakan seperti respon pelanggan yang efisien. Product differentiation. Strategi Pembedaan Produk (differentiation), mendorong perusahaan untuk sanggup menemukan sesuatu yang berbeda dalam pasar yang akan dijadikan sebgai sasaran. Keunikan produk baik barang atau jasa yang akan menarik minat konsumen potensialnya. Diferensiasi tidak memberikan jaminan terhadap keunggulan kompetitif, terutama jika produk-produk standar yang beredar telah (relatif) memenuhi kebutuhan konsumen atau jika kompetitor/pesaing dapat melakukan peniruan dengan cepat. Contoh penggunaan strategi ini secara tepat adalah pada produk barang yang bersifat tahan lama (durable) dan sulit ditiru oleh pesaing. Focus on market niche. Strategi ini digunakan untuk membangun keunggulan bersaing dalam suatu segmen pasar yang lebih sempit. Strategi jenis ini ditujukan untuk melayani kebutuhan konsumen yang jumlahnya relatif kecil dan pengambilan keputusan dalam membeli relatif tidak dipengaruhi oleh harga. Syarat bagi penerapan strategi ini adalah adanya besaran pasar yang cukup (market size), terdapat potensi pertumbuhan yang baik, dan tidak terlalu diperhatikan oleh pesaing dalam rangka mencapai keberhasilannya (pesaing tidak tertarik untuk bergerak pada ceruk tersebut). Strategi ini akan menjadi lebih efektif jika konsumen membutuhkan suatu kekhasan tertentu yang tidak diminati oleh perusahaan pesaing. Strengthen customer and supplier intimacy Strategi ini lebih mengutamakan kekuatan hubungan baik dengan pemasok maupun pelanggan atau partner. Setelah strategi dianalisis samapi matang maka strategi selanjutnya adalah strategi dalam pengambilan keputusan atau strategi pemilihan, organisasi memilih dan memutuskan segala sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan e-bisnisnya untuk selanjutnya mengimplementasikan pilihan atau keputusan yang diambil strategi dalam kegiatan e-bisnis dari organisasi....
    • Konsep Five Competitive Forces Dan Strategi Umum Untuk BersaingKonsep Five Competitive Forces Dan Strategi Umum Untuk Bersaing
      April 4, 2021UncategorizedKonsep Five Competitive Forces Dan Strategi Umum Untuk Bersaing Nama : Furaikha Zanjabila NIM : 1803036035 Univ : UIN Walisongo Semarang  Strategi Lima kekuatan kompetitif (Strategy Five competitive forces), yaitu : 1. Traditional competitors (pesaing tradisional) Model ini meneliti bagaimana intensnya persaingan saat ini di pasar, yang ditentukan oleh jumlah pesaing yang ada dan dari masing-masing mampu melakukan. kompetisi persaingan yang tinggi ketika ada hanya beberapa bisnis sama menjual produk atau layanan, ketika industri tumbuh dan ketika konsumen dapat dengan mudah beralih ke pesaing yang menawarkan untuk biaya kecil. Ketika kompetisi persaingan tinggi, perang antara iklan dan harga bisa terjadi, yang dapat merugikan para pelaku bisnis bawah. Persaingan secara kuantitatif diukur dengan Konsentrasi Ratio (CR), yang merupakan persentase pangsa pasar yang dimiliki oleh empat perusahaan terbesar di industri. Untuk menganalisis faktor persaingan yang kompetitif, pastikan perusahaan mengetahui jumlah dan kekuatan dari pesaing. Perusahaan harus tahu betul tentang jumlah pesaing yang dimiliki dan latar belakang mereka. Tak hanya itu, perusahaan juga harus mampu mengukur kualitas produk dan layanan dari pesaingnya. Ketika iklim kompetisi semakin ketat, perusahaan dapat tetap menarik minat beli konsumen dengan menawarkan potongan harga secara agresif. Selain itu, perusahaan juga dapat melakukan kampanye pemasaran yang berdampak tinggi terhadap tingkat penjualan produk atau layanannya. Contoh : Under Armour menghadapi persaingan yang ketat dari Nike, Adidasand pemain baru. Nike dan Adidas, yang memiliki sumber daya jauh lebih besar yang mereka miliki, membuat sebuah drama dalam pasar kinerja pakaian untuk mendapatkan pangsa pasar di kategori produk up-dan-datang ini. Under Armour tidak memegang kain atau proses paten, dan karenanya portofolio produk dapat disalin di masa depan. 2. New market entrants (pendatang pasar baru) Model ini meneliti seberapa mudah atau sulitnya bagi pesaing untuk bergabung dengan pasar dalam industri yang sedang diperiksa. Semakin mudah untuk pesaing untuk bergabung pasar, semakin besar risiko pangsa pasar bisnis ini sedang habis. Hambatan masuk termasuk keuntungan mutlak biaya, akses ke input, skala ekonomi dan merek-merek yang diakui. Faktor ancaman pendatang baru menjadi salah satu kekuatan bisnis yang harus dianalisis agar perusahaan senantiasa dapat memastikan bahwa posisinya tidak goyah dengan hadirnya pendatang baru. Dengan menganalisis kekuatan dari ancaman ini, perusahaan dapat mempertahankan posisi agar tetap menguntungkan. Jika perusahaan menyadari benar kekuatan ancaman pendatang baru, maka perusahaan akan mampu membentengi diri dengan penerapan strategi yang tepat, sehingga menyulitkan bagi pendatang baru untuk memasuki apalagi merebut pasar. Contoh : Biaya modal yang besar diperlukan untuk branding, iklan dan menciptakan permintaan produk, dan karenanya ini membatasi masuknya pemain baru di pasar pakaian olahraga. Namun, perusahaan yang ada dalam industri pakaian olahraga bisa masuk kinerja pasar pakaian di masa depan. 3. Substitute products and services (produk dan layanan pengganti) Model ini betapa mudahnya bagi konsumen untuk beralih dari produk atau layanan bisnis dengan yang pesaing. Ini terlihat berapa banyak pesaing ada, bagaimana harga dan kualitas mereka dibandingkan dengan bisnis yang sedang diperiksa dan berapa banyak keuntungan yang pesaing yang produktif, yang akan menentukan apakah mereka memiliki kemampuan untuk menurunkan biaya mereka bahkan lebih. Ancaman pengganti diinformasikan dengan beralih biaya, baik langsung dan jangka panjang, serta kecenderungan pembeli untuk berubah. Ketika perusahaan memproduksi barang atau jasa yang tidak memiliki substitusi dekat, maka kekuatan perusahaan untuk menaikkan harga dan mengunci persyaratan yang menguntungkan menjadi lebih besar. Berbeda kondisinya apabila produk atau jasa perusahaan memiliki substitusi yang dekat, maka kekuatan perusahaan untuk mengendalikan harga cenderung melemah. Sebab, pelanggan memiliki alternatif produk lain, sehingga tidak harus membeli atau bergantung pada produk atau jasa perusahaan. Contoh : Permintaan untuk kinerja pakaian, sepatu olahraga dan aksesoris diperkirakan akan terus berlanjut, dan oleh karena itu kami berpikir gaya ini tidak mengancam Under Armour di masa mendatang. 4. Customers (pelanggan) Model ini terlihat pada kekuatan konsumen untuk mempengaruhi harga dan kualitas. Konsumen memiliki daya ketika tidak ada banyak dari mereka, tetapi banyak penjual, serta ketika mudah untuk beralih dari produk atau jasa satu bisnis yang lain. Daya beli rendah ketika konsumen membeli produk dalam jumlah kecil dan produk penjual sangat berbeda dari pesaingnya. Salah satu kunci utama dalam mencapai kesuksesan bisnis adalah jangan sekali-kali meremehkan kekuatan pelanggan. Tanpa mereka, perusahaan tidak akan menghasilkan apa-apa. Semakin banyak pelanggan, kekuatan perusahaan akan semakin besar. Demikian pula sebaliknya. Harus disadari bahwa pelanggan memiliki kekuatan yang mampu mendorong harga produk atau jasa perusahaan lebih rendah. Kekuatan pelanggan ini terletak pada jumlahnya. Basis pelanggan yang besar tentu akan lebih kuat dalam mempengaruhi tingkat harga output menjadi lebih rendah. Lain halnya dengan basis pelanggan yang kecil, perusahaan cenderung memiliki kekuatan untuk menetapkan harga yang lebih tinggi sehingga dapat meningkatkan profitabilitas. Untuk menganalisis kekuatan pelanggan, perusahaan tentu harus mengetahui seberapa besar basis pelanggan yang dimilikinya. Tak hanya itu, perusahaan juga perlu mengetahui seberapa loyal pelanggan tersebut dalam membeli produknya, dan kemungkinan untuk beralih ke produk pesaing. Dengan demikian, perusahaan bisa menganalisis kekuatan pelanggan dalam mendikte persyaratan terkait dengan harga produk perusahaan. Contoh : Di bawah pelanggan Armour mencakup pelanggan grosir serta konsumen akhir. Pelanggan grosir, seperti Dick Sporting Goods dan Otoritas Olahraga, memegang tingkat tawar menawar tertentu, karena mereka bisa menggantikan produk Under Armour dengan pesaing lain untuk mendapatkan margin yang lebih tinggi. daya tawar konsumen akhir lebih rendah sebagai Under Armour menikmati pengakuan merek yang kuat. 5. Suppliers (pemasok) Model ini menganalisis seberapa banyak daya pemasok bisnis yang dimiliki dan berapa banyak kontrol itu memiliki lebih potensi untuk menaikkan harga, dimana pada gilirannya, akan menurunkan profitabilitas bisnis ini. Selain itu, terlihat pada jumlah pemasok yang tersedia: Semakin sedikit ada, semakin besar kekuatan yang mereka miliki. Bisnis berada dalam posisi yang lebih baik ketika ada banyak pemasok. Sumber daya pemasok juga termasuk biaya switching perusahaan dalam industri, kehadiran pengganti yang tersedia, dan biaya pembelian pasokan relatif terhadap pengganti. Pengadaan pasokan input barang atau jasa jelas akan berpengaruh pada biaya produksi. Semakin mahal input, biaya produksi akan semakin tinggi. Demikian pula sebaliknya. Oleh sebab itu, penting bagi perusahaan untuk menganalisis kekuatan pemasok agar dapat bertahan bahkan memenangkan persaingan bisnis. Bicara mengenai pemasok, perusahaan dituntut untuk mengetahui jumlah pemasok potensial yang dimiliki. Semakin banyak pemasok, perusahaan akan memiliki lebih banyak alternatif untuk mendapatkan input dengan harga yang bersaing. Artinya, perusahaan tidak akan bergantung hanya pada satu pemasok saja. Jika pemasok semakin banyak, maka perusahaan memiliki peluang untuk menekan biaya input karena bisa beralih ke yang lebih murah. Sebaliknya, apabila jumlah pemasok sangat terbatas, maka tentu kurang menguntungkan bagi perusahaan. Sebab, pemasok memiliki kekuatan yang lebih dominan untuk menaikkan harga input, sehingga bisa jadi mempengaruhi tingkat keuntungan perusahaan. Contoh : Sebuah batas basis pemasok daya tawar yang beragam. Pada tahun 2012, produk Under Armour ini diproduksi oleh 27 produsen terletak di 14 negara. Dari jumlah tersebut, 10 besar menyumbang 49 persen dari produk yang diproduksi.  Empat strategi umum untuk menghadapi kekuatan kompetitif dengan menggunakan IT, yaitu: 1. Low-cost leadership (kepemimpinan berbiaya rendah) Gunakan sistem informasi untuk mencapai biaya operasional terendah dan harga terendah. Misalnya, sistem manajemen rantai pasokan dapat menggabungkan sistem respon pelanggan efisien untuk langsung menghubungkan perilaku konsumen untuk distribusi dan produksi dan rantai pasokan, membantu persediaan dan distribusi yang lebih rendah biaya. 2. Product differentiation (diferensiasi produk) Gunakan sistem informasi untuk memungkinkan produk dan layanan baru, atau sangat mengubah kenyamanan pelanggan dalam menggunakan produk dan jasa yang ada. Misalnya, Land ‘s End menggunakan kustomisasi massal, menawarkan produk atau jasa yang dirancang secara individual dengan menggunakan sumber daya produksi yang sama seperti produksi massal, untuk menyesuaikan adat-pakaian untuk spesifikasi pelanggan individu. 3. Focus on market niche (fokus pada ceruk pasar) Gunakan sistem informasi untuk memungkinkan fokus pasar tertentu dan melayani target pasar yang sempit ini lebih baik daripada pesaing. sistem informasi mendukung strategi ini dengan memproduksi dan menganalisis data untuk penjualan tersetel dan teknik pemasaran. Misalnya, Hilton Hotel menggunakan sistem informasi pelanggan dengan data rinci tentang tamu aktif untuk memberikan layanan yang disesuaikan dan pahala pelanggan yang menguntungkan dengan hak ekstra dan perhatian. 4. Strengthen customer and supplier intimacy (memperkuat keintiman pelanggan dan pemasok) Gunakan sistem informasi untuk mengencangkan hubungan dengan pemasok dan mengembangkan keintiman dengan pelanggan. Misalnya, Chrysler Perusahaan menggunakan sistem informasi untuk memfasilitasi akses langsung dari pemasok untuk jadwal produksi, dan bahkan memungkinkan pemasok untuk memutuskan bagaimana dan kapan untuk kapal pemasok untuk pabrik Chrysler. Hal ini memungkinkan pemasok waktu yang lebih utama dalam memproduksi barang. Hubungan yang kuat dengan pelanggan dan pemasok meningkatkan biaya beralih (biaya beralih dari satu produk ke produk pesaing) dan loyalitas kepada perusahaan Anda. Internet telah hampir menghancurkan beberapa industri dan telah sangat terancam lagi. Internet juga telah dibuat sepenuhnya pasar baru dan membentuk dasar untuk ribuan bisnis baru. Karena Internet, kekuatan kompetitif tradisional masih di tempat kerja, tapi persaingan yang kompetitif telah menjadi jauh lebih intens. teknologi internet didasarkan pada standar universal, sehingga mudah bagi saingan untuk bersaing pada harga saja dan untuk pesaing baru untuk memasuki pasar. Karena informasi ini tersedia untuk semua orang, Internet menimbulkan daya tawar pelanggan, yang dapat dengan cepat menemukan penyedia biaya terendah di Web. Beberapa industri, seperti industri perjalanan dan industri jasa keuangan, telah lebih berdampak daripada yang lain. Namun, Internet juga menciptakan peluang baru untuk membangun merek dan membangun basis pelanggan yang sangat besar dan setia, seperti Yahoo  dan Google.  ...
    • Strategi Lima Kekuatan Kompetitif (Strategy Five competitive forces)Strategi Lima Kekuatan Kompetitif (Strategy Five competitive forces)
      April 4, 2021UncategorizedNama : Meliya Alfiatul Rohma NIM : 1803036027 Strategi Lima Kekuatan Kompetitif (Strategy Five competitive forces) : 1.Traditional competitors Pada bagian ini akan ditelaah seberapa kuat persaingan di pasar dengan mempertimbangkan jumlah pesaing yang ada dan apa yang dapat dilakukan perusahaan untuk mengatasinya. Persaingan akan kuat dan tinggi bila banyak pesaing di sekitar dengan produk atau jasa yang serupa. Biasanya hal ini terjadi ketika industri sedang tumbuh dan konsumen dapat dengan mudah beralih ke penawaran pesaing dengan biaya rendah untuk mendapatkan suatu produk. Jumlah pesaing yang banyak akan menurunkan kekuatan perusahaan. Ini sangat berbanding terbalik bila jumlah pesaing dalam suatu pasar atau industri cukup jarang Kekuatan perusahaan pun akan semakin tinggi. contoh: adidas dan nike brand yang sama sama mengeluarkan penjualan pakaian dan peralatan olahraga. Meski demikian, mereka memiliki masing masing keunggulan yang ditawarkan kepada konsumen. 2.New market entrants Bagian ini menjelaskan tentang seberapa sulit bagi pendatang baru atau new entrants untuk memasuki suatu pasar atau industri. Kekuatan perusahaan juga dipengaruhi oleh kekuatan pendatang baru. Kekuatan-kekuatan tersebut dipengaruhi oleh hambatan berupa biaya masuk, regulasi, kondisi ekonomi, hak paten, dan lainnya yang ada di sekitar. Bila hambatan bagi pendatang baru untuk memasuki pasar atau industri cukup banyak, kekuatan pendatang baru akan lemah dan kekuatan perusahaan akan kuat. Sedangkan ketika hambatan bagi pendatang baru cukup sedikit dan rendah, kekuatan bagi perusahaan akan melemah dan justru menguatkan kekuatan pendatang baru. contoh: misalnya pada bidang E money dimana begitu banyak pemain baru yang bermunculan. semakin sulit pemain baru untuk berkembang maka semakin menarik bisnis terrsebut, jika kita pemain baru maka analisis ini dapat digunakan untuk memetakan strategi dalam mengembangkan bisnis agar berkembang dan menjadi semakin besar. 3. Substitute products and services (produk dan layanan pengganti)Dalam Five Forces Model Persaingan terhadap produk dihasilkan perusahaan tidak hanya berasal dari perusahaan yang memproduksi produk yang sama sehingga menimbulkan persaingan langsung(direct competition), melainkan bisa juga berasal dari perusahaan yang memproduksi produk yang memiliki kesamaan fungsi dengan produk yang dihasilkan perusahaan. Produk seperti itu dinamakan produk subsitusi (substitute products). Contoh: Perusahaan bis yang melayani rute AKAP (Antar Kota Antar Propinsi) tidak hanya menghadapi persaingan dari perusahaan bis lainnya, namun juga menghadapi persaingan dari moda transportasi lainnya seperti kereta api, perusahaan penerbangan, maupun perusahaan travel. Saat ini perusahaan otobis seperti Prima Jasa, Kramat Jati, dan sebagainya yang melayani rute Bandung-Jakarta saingannya tidak hanya maskapai penerbangan yang melayani rute penerbangan Bandung-Jakarta,tapi jua memperoleh saingan yang sangat berat dari berbagai perusahaan travel seperti Cipaganti, Baraya, dan lain-lain yang melayani rute yang sama. 4. Customers merupakan analisis tentang kekuatan pelanggan pada suatu bisnis atau industri. Daya tawar pelanggan dibutuhkan mengetahui kemampuan pelanggan dalam mempengaruhi atau menekan suatu bisnis. Dengan begitu, kita dapat memahami tingkat sensitivitas harga dari pelanggan. Pasar dengan potensi pelanggan yang rendah cenderung memiliki kendali yang relatif lebih kuat terhadap pasar. Contohnya teh botol sosro, coca-cola dan banyak produk lainnya dengan memanfaatkan konsumen agar tidak berpaling dengan produk lainnya dengan memberikan harga yang bersaing, promosi dengan saat ini banyak iklan yang sangat kreatif, pemberian hadiah. dan coca cola pernah membuat kemasan yang mencantumkan nama nama konsumen dikemasan produknya, sehingga dapat meningkatkan brand engagement seolah produk tersebut dibuat khusus untuk mereka dan menjadi daya tawar konsumen yang sangat baik. 5. Suppliers, yaitu Supplier selaku pemasok bahan baku atau barang yang akan dijual perusahaan memiliki kekuatan tawar-menawar yang berbeda. Kemampuan supplier dalam menentukan syarat atau perjanjian kerjasama dengan perusahaan sangat berpengaruh bagi kekuatan masing-masing pihak. Contohnya supplier obat-obatan untuk rumah sakit, pada umumnya punya tingkat konsentrasi tinggi. RS biasanya punya langganan kepada segelintir perusahaan farmasi tertentu. Dalam kasus ini, berarti bargaining power of supplier tinggi karena supplier terkonsentrasi pada sekian kecil saja. Empat strategi umum untuk menghadapi kekuatan kompetitif dengan menggunakan TI : 1. Low-cost leadershipStrategi Biaya Rendah (cost leadership) menekankan pada upaya memproduksi produk standar (sama dalam segala aspek) dengan biaya per unit yang sangat rendah. Produk ini (barang maupun jasa) biasanya ditujukan kepada konsumen yang relatif mudah terpengaruh oleh pergeseran harga (price sensitive) atau menggunakan harga sebagai faktor penentu keputusan. 2. Product differentiation.Strategi Pembedaan Produk (differentiation), mendorong perusahaan untuk sanggup menemukan keunikan tersendiri dalam pasar yang jadi sasarannya. Keunikan produk (barang atau jasa) yang dikedepankan ini memungkinkan suatu perusahaan untuk menarik minat sebesar-besarnya dari konsumen potensialnya. Diferensiasi tidak memberikan jaminan terhadap keunggulan kompetitif, terutama jika produk-produk standar yang beredar telah (relatif) memenuhi kebutuhan konsumen atau jika kompetitor/pesaing dapat melakukan peniruan dengan cepat. Contoh penggunaan strategi ini secara tepat adalah pada produk barang yang bersifat tahan lama (durable) dan sulit ditiru oleh pesaing. 3. Focus on market nicheDalam hal ini perusahaan menggunakan sistem informasi untuk memungkinkan fokus pasar tertentu dan melayani target pasar yang sempit ini lebih baik daripada pesaing. sistem informasi mendukung strategi ini dengan memproduksi dan menganalisis data untuk penjualan tersetel dan teknik pemasaran. Hilton Hotel menggunakan sistem informasi pelanggan dengan data rinci tentang tamu aktif untuk memberikan layanan yang disesuaikan dan pahala pelanggan yang menguntungkan dengan hak ekstra dan perhatian. 4. Strengthen customer and supplier intimacy adalah suatu sistem strategi penawaran untuk memahami pelanggannya, sistem ini bergantung pada pengetahuan pelanggan dan merupakan kebutuhan utama yang harus dilakukan dalam mencapai pelanggan. contohnya Singapore Airlines yang dikenal dengan services excellence-nya yang memungkinkan pelanggannya begitu dekat dengan layanannya....
    • Diskusi Kuliah Sesi 6- Sistem Informasi ManajemenDiskusi Kuliah Sesi 6- Sistem Informasi Manajemen
      April 3, 2021UncategorizedUIN Walisongo Strategi Lima kekuatan kompetitif (Strategy Five competitive forces) Zahrotul Mu’anisus Sa’adah (1803036028) Strategi Lima kekuatan kompetitif (Strategy Five competitive forces), yaitu : 1.Traditional competitors (pesaing tradisional) Perusahaan akan semakin dapat keuntungan apabila perusahaan dapat kuat dalam persaingan. Kompetisi persaingan yang tinggi ketika ada hanya beberapa bisnis sama menjual produk atau layanan, hal ini terjadi ketika industri tumbuh dan ketika konsumen dapat dengan mudah beralih ke pesaing yang menawarkan  biaya yang lebih kecil. Contoh : dalam kompetisi, perusahaan masih menggunakan sistem yang mudah untuk bertransaksi untuk jalinan bisnis dengan baik dan dapat bertukar pikiran. New market entrants (pendatang pasar baru) Semakin mudah untuk pesaing untuk bergabung pasar, semakin besar risiko pangsa pasar bisnis.  Faktor ini dipengaruhi oleh keuntungan mutlak biaya, akses ke input, skala ekonomi dan merek-merek yang diakui. Faktor ancaman pendatang baru menjadi salah satu kekuatan bisnis yang harus dianalisis agar perusahaan senantiasa dapat memastikan bahwa posisinya tidak goyah dengan hadirnya pendatang baru. Perusahaan dapat mempertahankan posisi agar tetap menguntungkan. Jika perusahaan menyadari benar kekuatan ancaman pendatang baru, maka perusahaan akan mampu membentengi diri dengan penerapan strategi yang tepat, sehingga menyulitkan bagi pendatang baru untuk memasuki apalagi merebut pasar. Contoh : mempertahankan kualitas harga jual di pasar untuk bertahannya sebuah perusahaan Substitute products and services (produk dan layanan pengganti) Ketika perusahaan memproduksi barang atau jasa yang tidak memiliki substitusi dekat, maka kekuatan perusahaan untuk menaikkan harga dan mengunci persyaratan yang menguntungkan menjadi lebih besar. Berbeda kondisinya apabila produk atau jasa perusahaan memiliki substitusi yang dekat, maka kekuatan perusahaan untuk mengendalikan harga cenderung melemah. Sebab, pelanggan memiliki alternatif produk lain, sehingga tidak harus membeli atau bergantung pada produk atau jasa perusahaan. Contoh : seseorang ketika lapar tidak arus membeli nasi warung makan, dia dapat membeli roti untuk menghilangkan rasa laparnya. Customers (pelanggan) Pelanggan memiliki kekuatan dalam mempengaruhi harga dan kualitas, tidak hanya itu pelanggan juga memiliki kekuatan yang mampu mendorong harga produk atau jasa perusahaan lebih rendah.  Daya beli rendah ketika konsumen membeli produk dalam jumlah kecil dan produk penjual sangat berbeda dari pesaingnya. Salah satu kunci utama dalam mencapai kesuksesan bisnis adalah jangan sekali-kali meremehkan kekuatan pelanggan. Tanpa mereka, perusahaan tidak akan menghasilkan apa-apa. Semakin banyak pelanggan, kekuatan perusahaan akan semakin besar. Contoh : Konsumen dalam pemenuhan kebutuhan perlu adanya pemilihan barang yang baik dengan harga yang baik Suppliers (pemasok) Daya pemasok bisnis  memiliki potensi lebih untuk menaikkan harga, dimana pada gilirannya, akan menurunkan profitabilitas bisnis. Sumber daya pemasok juga termasuk biaya switching perusahaan dalam industri, kehadiran pengganti yang tersedia, dan biaya pembelian pasokan relatif terhadap pengganti. Pengadaan pasokan input barang atau jasa jelas akan berpengaruh pada biaya produksi. Semakin mahal input, biaya produksi akan semakin tinggi. Penting bagi perusahaan untuk menganalisis kekuatan pemasok agar dapat bertahan bahkan memenangkan persaingan bisnis. perusahaan dituntut untuk mengetahui jumlah pemasok potensial yang dimiliki. Semakin banyak pemasok, perusahaan akan memiliki lebih banyak alternatif untuk mendapatkan input dengan harga yang bersaing. pemasok memiliki kekuatan yang lebih dominan untuk menaikkan harga input, sehingga dapat mempengaruhi tingkat keuntungan perusahaan. Contoh : lemahnya bargaining power of supplier adalah carefour. Dengan brand equity yang dimilikinya, carefour dapat mengganti supplier-nya dengan menaikkan harga. Empat strategi umum untuk menghadapi kekuatan kompetitif dengan menggunakan IT, yaitu: Low-cost leadership (kepemimpinan berbiaya rendah) Biaya rendah menekankan pada produksi produk. Dengan  biaya yang relatif rendah konsumen akan relatf lebih mudah terpengaruh.  Contoh: Keberadaan Lazada Dan Shopee, konsumen lebih memilih shopee karena konsumen dapat memilih harga dengan harga yang paling standar dibandingkan dengan  lazada. Product differentiation (strategi pembedaan produk )   Pembeda produk yang dihasilkan perusahaan untuk mendorong perusahaan untuk menemukan keunikan sendiri dalam pasar yang menjadi sasaran. Contoh: Perbedaan pada startegi produk pada layanan aplikasi traveloka dan shopee. Focus on market niche (fokus pada ceruk pasar) Strategi ini dibangun untuk membangun keunggulan bersaing dalam segmen pasar yang sempit. Penerapan strategi ini dipengaruhi besaran pasar yang terdapat potensi pertumbuhan yang baik, dan tidak terlalu diperhatikan oleh pesaing. Strengthen customer and supplier intimacy (memperkuat keintiman pelanggan dan pemasok) Hubungan yang kuat dengan pelanggan dan pemasok meningkatkan biaya beralih (biaya beralih dari satu produk ke produk pesaing) dan loyalitas pada perusahaan. Contoh: sebuah toko  sering mengadakan diskon besar-besaran  pada satu bulan sekali....
    • DISKUSI SESI-6DISKUSI SESI-6
      April 1, 2021UncategorizedNama: Nurul Mutiah Nim: 1803036018 Universitas: UIN Walisongo Semarang porter memberikan strategy (Five competitive forces) yaitu : Traditional competitors, yaitu Pada bagian ini akan ditelaah seberapa kuat persaingan di pasar dengan mempertimbangkan jumlah pesaing yang ada dan apa yang dapat dilakukan perusahaan untuk mengatasinya. Persaingan akan kuat dan tinggi bila banyak pesaing di sekitar dengan produk atau jasa yang serupa. contohnya misalnya untuk air mineral, kecenderungan substitusinya lebih besar. Misalnya jika Anda ke suatu kios tertentu, dan ingin membeli produk A, namun nyatanya hanya ada Produk C, tentunya Anda tidak akan bersikeras untuk mencari produk A bukan? Ini berarti ancaman substitusi tinggi. Apalagi dilihat dari segi harga, produk C lebih terjangkau daripada Produk A. .New market entrants, yaitu Bagian ini menjelaskan tentang seberapa sulit bagi pendatang baru atau new entrants untuk memasuki suatu pasar atau industri. Kekuatan perusahaan juga dipengaruhi oleh kekuatan pendatang baru. Kekuatan-kekuatan tersebut dipengaruhi oleh hambatan berupa biaya masuk, regulasi, kondisi ekonomi, hak paten, dan lainnya yang ada di sekitar. contohnya misalnya masyarakat mengenal produk air mineral dengan brand “Aqua” terlebih dahulu, sehingga walaupun terdapat produk baru, masyarakat akan selalu menyebut brand “Aqua” dalam setiap pembelian dalam merek apapun. Substitute products and services, yaitu Pada bagian ini, akan dianalisis seberapa mudahnya konsumen untuk beralih kepada produk substitusi. Analisis bisa dilakukan dengan cara memeriksa jumlah, harga dan kualitas produk substitusi, serta memperkirakan posisi dengan seberapa banyak keuntungan yang diperoleh perusahaan dari produk substitusi. Ketika produk substitusi yang beredar cukup banyak dan mempunyai harga dan kualitas tak kalah dengan produk perusahaan, konsumen mudah beralih dan kekuatannya lebih besar dari perusahaan. contohnya produk substitusi dari roti adalah mie karena kedua produk tersebut sama-sama mempunyai manfaat mengenyangkan dan berfungsi sebagai asupan makanan bagi konsumen. Customers, yaitu Seluruh pemasukan perusahaan adalah berasal dari konsumen yang melakukan pembelian barang dari perusahaan. contohnya Anda memiliki sebuah ritel premium dengan pelanggan-pelanggan kelas atas. Pada kelompok pelanggan tersebut, sekitar 60% penjualan berasal dari 20% pelanggan. Artinya, konsentrasi pembeli cukup tinggi, sehingga pembeli punya kekuatan yang lebih tinggi. Switching cost bagi pembeli pun tidak ada, sementara bagi Anda sulit untuk memperoleh pelanggan baru lagi. Suppliers, yaitu Supplier selaku pemasok bahan baku atau barang yang akan dijual perusahaan memiliki kekuatan tawar-menawar yang berbeda. Kemampuan supplier dalam  menentukan syarat atau perjanjian kerjasama dengan perusahaan sangat berpengaruh bagi kekuatan masing-masing pihak. contohnya supplier obat-obatan untuk rumah sakit, pada umumnya punya tingkat konsentrasi tinggi. RS biasanya punya langganan kepada segelintir perusahaan farmasi tertentu. Dalam kasus ini, berarti bargaining power of supplier tinggi karena supplier terkonsentrasi pada sekian kecil saja. Empat strategi umum untuk menghadapi kekuatan kompetitif dengan menggunakan TI: Low-cost leadership, yaitu Menghasilkan produk dan layanan dengan harga yang lebih rendah daripada pesaing dengan mencapai biaya operasional terendah. contohnya Walmart. Dengan menjaga harga tetap rendah dan rak terisi penuh menggunakan sistem pengisian ulang inventaris yang legendaris, Walmart menjadi bisnis ritel terkemuka di Amerika Serikat. Sistem pengisian ulang berkelanjutan Walmart mengirimkan pesanan untuk barang dagangan baru langsung ke pemasok segera setelah konsumen membayar pembelian mereka di kasir. Product differentiation, yaitu Produk atau layanan baru yang diaktifkan, sangat mengubah kenyamanan dan pengalaman pelanggan. Kustomisasi massa. contohnya Google terus-menerus memperkenalkan layanan pencarian baru dan unik di situs Web-nya, seperti Google Maps. Focus on market niche, yaitu kelompok dengan kebutuhan khusus. Pilihan menawarkan harga rendah atau produk / layanan yang berbeda harus tergantung pada kebutuhan segmen yang dipilih dan sumber daya dan kemampuan perusahaan. contohnya perusahaan yang menggunakan strategi fokus termasuk Southwest Airlines, yang menyediakan penerbangan jarak pendek point-to-point berbeda dengan model hub-and-spoke dari maskapai arus utama, United, dan American Airlines. Strengthen customer and supplier intimacy, yaitu keintiman pelanggan adalah sumber terbesar pertumbuhan bisnis anda, keunggulan kompetitif berkelanjutan, dan keuntungan. contohnya Starbucks, yang dibahas dalam Sesi Interaktif tentang Organisasi  ...
    • Konsep Five Competitive Forces dan Empat Strategi Umum Untuk BersaingKonsep Five Competitive Forces dan Empat Strategi Umum Untuk Bersaing
      March 29, 2021UncategorizedNama : Hilda Khafizhatul Khusna NIM : 1803036065 Univ : UIN Walisongo Semarang  Strategi Lima kekuatan kompetitif (Strategy Five competitive forces), yaitu : 1. Traditional competitors (pesaing tradisional) Model ini meneliti bagaimana intensnya persaingan saat ini di pasar, yang ditentukan oleh jumlah pesaing yang ada dan dari masing-masing mampu melakukan. kompetisi persaingan yang tinggi ketika ada hanya beberapa bisnis sama menjual produk atau layanan, ketika industri tumbuh dan ketika konsumen dapat dengan mudah beralih ke pesaing yang menawarkan untuk biaya kecil. Ketika kompetisi persaingan tinggi, perang antara iklan dan harga bisa terjadi, yang dapat merugikan para pelaku bisnis bawah. Persaingan secara kuantitatif diukur dengan Konsentrasi Ratio (CR), yang merupakan persentase pangsa pasar yang dimiliki oleh empat perusahaan terbesar di industri. Untuk menganalisis faktor persaingan yang kompetitif, pastikan perusahaan mengetahui jumlah dan kekuatan dari pesaing. Perusahaan harus tahu betul tentang jumlah pesaing yang dimiliki dan latar belakang mereka. Tak hanya itu, perusahaan juga harus mampu mengukur kualitas produk dan layanan dari pesaingnya. Ketika iklim kompetisi semakin ketat, perusahaan dapat tetap menarik minat beli konsumen dengan menawarkan potongan harga secara agresif. Selain itu, perusahaan juga dapat melakukan kampanye pemasaran yang berdampak tinggi terhadap tingkat penjualan produk atau layanannya. Contoh : Under Armour menghadapi persaingan yang ketat dari Nike, Adidasand pemain baru. Nike dan Adidas, yang memiliki sumber daya jauh lebih besar yang mereka miliki, membuat sebuah drama dalam pasar kinerja pakaian untuk mendapatkan pangsa pasar di kategori produk up-dan-datang ini. Under Armour tidak memegang kain atau proses paten, dan karenanya portofolio produk dapat disalin di masa depan. 2. New market entrants (pendatang pasar baru) Model ini meneliti seberapa mudah atau sulitnya bagi pesaing untuk bergabung dengan pasar dalam industri yang sedang diperiksa. Semakin mudah untuk pesaing untuk bergabung pasar, semakin besar risiko pangsa pasar bisnis ini sedang habis. Hambatan masuk termasuk keuntungan mutlak biaya, akses ke input, skala ekonomi dan merek-merek yang diakui. Faktor ancaman pendatang baru menjadi salah satu kekuatan bisnis yang harus dianalisis agar perusahaan senantiasa dapat memastikan bahwa posisinya tidak goyah dengan hadirnya pendatang baru. Dengan menganalisis kekuatan dari ancaman ini, perusahaan dapat mempertahankan posisi agar tetap menguntungkan. Jika perusahaan menyadari benar kekuatan ancaman pendatang baru, maka perusahaan akan mampu membentengi diri dengan penerapan strategi yang tepat, sehingga menyulitkan bagi pendatang baru untuk memasuki apalagi merebut pasar. Contoh : biaya modal yang besar diperlukan untuk branding, iklan dan menciptakan permintaan produk, dan karenanya ini membatasi masuknya pemain baru di pasar pakaian olahraga. Namun, perusahaan yang ada dalam industri pakaian olahraga bisa masuk kinerja pasar pakaian di masa depan. 3. Substitute products and services (produk dan layanan pengganti) Model ini betapa mudahnya bagi konsumen untuk beralih dari produk atau layanan bisnis dengan yang pesaing. Ini terlihat berapa banyak pesaing ada, bagaimana harga dan kualitas mereka dibandingkan dengan bisnis yang sedang diperiksa dan berapa banyak keuntungan yang pesaing yang produktif, yang akan menentukan apakah mereka memiliki kemampuan untuk menurunkan biaya mereka bahkan lebih. Ancaman pengganti diinformasikan dengan beralih biaya, baik langsung dan jangka panjang, serta kecenderungan pembeli untuk berubah. Ketika perusahaan memproduksi barang atau jasa yang tidak memiliki substitusi dekat, maka kekuatan perusahaan untuk menaikkan harga dan mengunci persyaratan yang menguntungkan menjadi lebih besar. Berbeda kondisinya apabila produk atau jasa perusahaan memiliki substitusi yang dekat, maka kekuatan perusahaan untuk mengendalikan harga cenderung melemah. Sebab, pelanggan memiliki alternatif produk lain, sehingga tidak harus membeli atau bergantung pada produk atau jasa perusahaan. Contoh : Permintaan untuk kinerja pakaian, sepatu olahraga dan aksesoris diperkirakan akan terus berlanjut, dan oleh karena itu kami berpikir gaya ini tidak mengancam Under Armour di masa mendatang. 4. Customers (pelanggan) Model ini terlihat pada kekuatan konsumen untuk mempengaruhi harga dan kualitas. Konsumen memiliki daya ketika tidak ada banyak dari mereka, tetapi banyak penjual, serta ketika mudah untuk beralih dari produk atau jasa satu bisnis yang lain. Daya beli rendah ketika konsumen membeli produk dalam jumlah kecil dan produk penjual sangat berbeda dari pesaingnya. Salah satu kunci utama dalam mencapai kesuksesan bisnis adalah jangan sekali-kali meremehkan kekuatan pelanggan. Tanpa mereka, perusahaan tidak akan menghasilkan apa-apa. Semakin banyak pelanggan, kekuatan perusahaan akan semakin besar. Demikian pula sebaliknya. Harus disadari bahwa pelanggan memiliki kekuatan yang mampu mendorong harga produk atau jasa perusahaan lebih rendah. Kekuatan pelanggan ini terletak pada jumlahnya. Basis pelanggan yang besar tentu akan lebih kuat dalam mempengaruhi tingkat harga output menjadi lebih rendah. Lain halnya dengan basis pelanggan yang kecil, perusahaan cenderung memiliki kekuatan untuk menetapkan harga yang lebih tinggi sehingga dapat meningkatkan profitabilitas. Untuk menganalisis kekuatan pelanggan, perusahaan tentu harus mengetahui seberapa besar basis pelanggan yang dimilikinya. Tak hanya itu, perusahaan juga perlu mengetahui seberapa loyal pelanggan tersebut dalam membeli produknya, dan kemungkinan untuk beralih ke produk pesaing. Dengan demikian, perusahaan bisa menganalisis kekuatan pelanggan dalam mendikte persyaratan terkait dengan harga produk perusahaan. Contoh : Di bawah pelanggan Armour mencakup pelanggan grosir serta konsumen akhir. Pelanggan grosir, seperti Dick Sporting Goods dan Otoritas Olahraga, memegang tingkat tawar menawar tertentu, karena mereka bisa menggantikan produk Under Armour dengan pesaing lain untuk mendapatkan margin yang lebih tinggi. daya tawar konsumen akhir lebih rendah sebagai Under Armour menikmati pengakuan merek yang kuat. 5. Suppliers (pemasok) Model ini menganalisis seberapa banyak daya pemasok bisnis yang dimiliki dan berapa banyak kontrol itu memiliki lebih potensi untuk menaikkan harga, dimana pada gilirannya, akan menurunkan profitabilitas bisnis ini. Selain itu, terlihat pada jumlah pemasok yang tersedia: Semakin sedikit ada, semakin besar kekuatan yang mereka miliki. Bisnis berada dalam posisi yang lebih baik ketika ada banyak pemasok. Sumber daya pemasok juga termasuk biaya switching perusahaan dalam industri, kehadiran pengganti yang tersedia, dan biaya pembelian pasokan relatif terhadap pengganti. Pengadaan pasokan input barang atau jasa jelas akan berpengaruh pada biaya produksi. Semakin mahal input, biaya produksi akan semakin tinggi. Demikian pula sebaliknya. Oleh sebab itu, penting bagi perusahaan untuk menganalisis kekuatan pemasok agar dapat bertahan bahkan memenangkan persaingan bisnis. Bicara mengenai pemasok, perusahaan dituntut untuk mengetahui jumlah pemasok potensial yang dimiliki. Semakin banyak pemasok, perusahaan akan memiliki lebih banyak alternatif untuk mendapatkan input dengan harga yang bersaing. Artinya, perusahaan tidak akan bergantung hanya pada satu pemasok saja. Jika pemasok semakin banyak, maka perusahaan memiliki peluang untuk menekan biaya input karena bisa beralih ke yang lebih murah. Sebaliknya, apabila jumlah pemasok sangat terbatas, maka tentu kurang menguntungkan bagi perusahaan. Sebab, pemasok memiliki kekuatan yang lebih dominan untuk menaikkan harga input, sehingga bisa jadi mempengaruhi tingkat keuntungan perusahaan. Contoh : Sebuah batas basis pemasok daya tawar yang beragam. Pada tahun 2012, produk Under Armour ini diproduksi oleh 27 produsen terletak di 14 negara. Dari jumlah tersebut, 10 besar menyumbang 49 persen dari produk yang diproduksi.  Empat strategi umum untuk menghadapi kekuatan kompetitif dengan menggunakan IT, yaitu: 1. Low-cost leadership (kepemimpinan berbiaya rendah) Gunakan sistem informasi untuk mencapai biaya operasional terendah dan harga terendah. Misalnya, sistem manajemen rantai pasokan dapat menggabungkan sistem respon pelanggan efisien untuk langsung menghubungkan perilaku konsumen untuk distribusi dan produksi dan rantai pasokan, membantu persediaan dan distribusi yang lebih rendah biaya. 2. Product differentiation (diferensiasi produk) Gunakan sistem informasi untuk memungkinkan produk dan layanan baru, atau sangat mengubah kenyamanan pelanggan dalam menggunakan produk dan jasa yang ada. Misalnya, Land ‘s End menggunakan kustomisasi massal, menawarkan produk atau jasa yang dirancang secara individual dengan menggunakan sumber daya produksi yang sama seperti produksi massal, untuk menyesuaikan adat-pakaian untuk spesifikasi pelanggan individu. 3. Focus on market niche (fokus pada ceruk pasar) Gunakan sistem informasi untuk memungkinkan fokus pasar tertentu dan melayani target pasar yang sempit ini lebih baik daripada pesaing. sistem informasi mendukung strategi ini dengan memproduksi dan menganalisis data untuk penjualan tersetel dan teknik pemasaran. Misalnya, Hilton Hotel menggunakan sistem informasi pelanggan dengan data rinci tentang tamu aktif untuk memberikan layanan yang disesuaikan dan pahala pelanggan yang menguntungkan dengan hak ekstra dan perhatian. 4. Strengthen customer and supplier intimacy (memperkuat keintiman pelanggan dan pemasok) Gunakan sistem informasi untuk mengencangkan hubungan dengan pemasok dan mengembangkan keintiman dengan pelanggan. Misalnya, Chrysler Perusahaan menggunakan sistem informasi untuk memfasilitasi akses langsung dari pemasok untuk jadwal produksi, dan bahkan memungkinkan pemasok untuk memutuskan bagaimana dan kapan untuk kapal pemasok untuk pabrik Chrysler. Hal ini memungkinkan pemasok waktu yang lebih utama dalam memproduksi barang. Hubungan yang kuat dengan pelanggan dan pemasok meningkatkan biaya beralih (biaya beralih dari satu produk ke produk pesaing) dan loyalitas kepada perusahaan Anda. Internet telah hampir menghancurkan beberapa industri dan telah sangat terancam lagi. Internet juga telah dibuat sepenuhnya pasar baru dan membentuk dasar untuk ribuan bisnis baru. Karena Internet, kekuatan kompetitif tradisional masih di tempat kerja, tapi persaingan yang kompetitif telah menjadi jauh lebih intens. teknologi internet didasarkan pada standar universal, sehingga mudah bagi saingan untuk bersaing pada harga saja dan untuk pesaing baru untuk memasuki pasar. Karena informasi ini tersedia untuk semua orang, Internet menimbulkan daya tawar pelanggan, yang dapat dengan cepat menemukan penyedia biaya terendah di Web. Beberapa industri, seperti industri perjalanan dan industri jasa keuangan, telah lebih berdampak daripada yang lain. Namun, Internet juga menciptakan peluang baru untuk membangun merek dan membangun basis pelanggan yang sangat besar dan setia, seperti Yahoo !, eBay, dan Google....
Powered by Miniva WordPress Theme